banner

Menambah Jam Terbang Menulis dengan Bergabung di SWP

7 comments

SWP
Foto dari akun IG @swp_writingproject



Assalamualaikum, teman sesudut. Kabar baik, kan? Di sini ada yang suka nulis atau membaca di platform oren itu, nggak? Nah, ada yang kenal sama SWP nggak, sih?

Mungkin nggak banyak yang tau tentang apa itu SWP. Maka dari itu, di sini bakalan aku beberin sekalian ceritain pengalaman aku saat bergabung di SWP. Dengan bergabung di sana, tentunya akan nambahin jam terbang aku sendiri dalam menulis, gaes.

Penasaran? Simak sampai selesai, yuk!

Apa itu SWP

Bagi pengguna aplikasi wattpad, mungkin sudah nggak asing lagi sama SWP. SWP adalah singkatan dari Spiritual Writing Project. Sebuah komunitas yang menjaring penulis-penulis wattpad yang sesuai kriteria mereka untuk bergabung dan menerbitkan karyanya di akun wattpad SWP.

Sesuai sama namanya, SWP mengedepankan tema spiritual dalam setiap tulisan-tulisan yang diterbitkan. Sejauh ini, SWP sudah menjaring lima generasi, yang artinya sudah banyak banget menghasilkan karya dari beragam penulis wattpad.

Saat ini, total pengikut di akun wattpad SWP @swp_writingproject sudah mencapai 33,1 ribu akun, dengan 42 karya yang sudah terpublikasi. Wow, banyak ya, gaes, ya.

Biasanya, setiap open member mereka membuka kesempatan buat para penulis yang pengin ikut melebarkan sayap menuangkan ide tulisannya di akun SWP. Pengumuman open member biasa diumumin lewat akun instagram dengan nama yang sama, gaes!

Bagi penulis cerita fiksi pemula di wattpad, kayak aku nih, bisa bergabung di komunitas-komunitas kepenulisan semacam SWP tuh sangat-sangat membantu, sih. Selain bikin aku lebih semangat buat menghasilkan karya, juga memberikan aku pengalaman dan pelajaran lagi tentang gimana membuat karya fiksi yang menarik.

Pengalaman Bergabung di SWP

Sejak awal tahun kemarin, tepatnya di akhir Februari, aku mulai mempersiapkan naskah buat mengikuti seleksi SWP generasi ke-lima. Dari persiapan naskah bertema mental health, melengkapi persyaratan lainnya sampai kepo-kepoin lagi karya yang sudah terbit di sana.

Akhirnya, setelah menunggu pengumuman, seminggu setelah masa pendaftaran ditutup, akun instagram SWP mengumumkan lima nama calon peserta yang terpilih. Tapi belum selesai sampai di situ, dong. Ternyata masih ada tahap seleksi lanjutan.

Tahap seleksi lanjutannya berupa wawancara lewat pesan grup, gaes. Jadi, kelima calon peserta tadi digabungin di dalam satu grup whatsapp, dan mulai diberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam waktu yang ditentuin.

Setelahnya, terpilih lagi tiga peserta di SWP generasi ke-lima. Iya, cuma bertiga, gaes. Padahal di SWP generasi pertama ada lebih dari 10 penulis. Aku kurang tahu kenapa tepatnya. Tapi dengan munculnya namaku sebagai salah satu peserta aja sudah senang banget. 

Nah, setelah resmi tergabung di generasi 5, aku mulai menerbitkan karya di akun wattpad SWP sejak tanggal 1 april 2022. Dalam seminggu, aku mengunggah dua bab, di waktu yang sudah ditentukan. Begitu juga sama dua peserta lainnya.

Tema yang diangkat di generasi ini seputar kesehatan mental, gaes. Makanya aku udah tertarik banget buat coba gabung dan ngajuin outline naskah sesuai yang ditentukan dari pihak SWP-nya.

Sebelum-sebelumnya, aku emang sudah menulis di akun pribadi, gaes. Dan ini pertama kalinya aku coba ajuin naskah di komunitas semacam SWP, buat terbit bareng di akunnya.

Karena bakalan nebeng karya di lapak akun yang cukup besar, jujur aja agak bikin aku panas dingin. Takut nggak bisa selesai tepat waktu, lah, takut nggak diterima pembacanya, lah, dan lain sebagainya.

Tapi Alhamdulillah, di akhir juli kemarin tugas kita para peserta generasi ke-5 resmi berakhir. Lega, sih kalau sudah tamat gini. Hehe.

Melihat sambutan-sambutan pembaca atas karyaku, rasanya jadi kepuasan tersendiri. Juga jadi semacam indikator buat aku biar terus bisa mengasah kemampuan mengemas sebuah karya fiksi dalam bentuk yang lebih baik. Di sini aku banyak belajar dari dua penulis generasi lima lain yang pengalaman menulisnya juga sudah jauh lebih banyak.

Walaupun nih ya, masih nebeng nama besarnya SWP, tapi bagi penulis pemula kayak aku ini tuh cukup memuaskan. Karena selain menambah jam terbang dalam kepenulisan, juga membuat aku lebih semangat buat menyelesaikan satu karya.

Pelan-pelan ya, gaes, ya! 
Penulis besar dimulai dari pemulis pemula dulu, kan?



bergabung di swp
Foto dari akun IG @swp_writingproject



Sekilas Karya di SWP

Awalnya, aku mengajukan karya dengan judul Love Hate Relationship : Mom's Life. Panjang banget sih emang. Hihi. Makanya setelah resmi keterima, ada diskusi buat mengubah judul dengan beberapa pilihan. Tapi pada akhirnya terpilih satu judul yang menurut aku cukup menggambarkan keseluruhan isi naskah.

Let's Be Happy, Mom, akhirnya lahir sebagai bentuk keresahan aku sebagai wanita dan juga ibu pastinya. Mengisahkan tentang Dahayu yang menikah di usia yang cukup muda, 22 tahun.

Dahayu memilih menikah sebagai jalan keluar buat dia yang merasa selalu tertekan di dalam rumah. Dia juga ngerasa sudah nggak nyaman di dalam lingkup pekerjaannya di dunia perbankan.

Alhasil, saat Nuraga datang dan tiba-tiba ngajakin nikah, Dahayu sengaja nerima, dengan tujuan biar bisa bebas dari kehidupannya yang monoton dan penuh tekanan. Tapi bisa ketebak dong ya, pernikahan dengan tujuan yang kurang mantep gitu bakalan penuh dengan berbagai cobaan.

Sampai pada akhirnya, Dahayu mengandung dan melahirkan anak pertama. Di masa-masa ini lah timbul konflik utama, seputar depresi pasca melahirkan.

Teman sesudut boleh coba kepoin kisah selengkapnya di akun wattpad swp_writingproject, ya. Sudah tamat, dan masih gratis, kok!


Lets be happy



Penutup

Sebagai penulis pemula, aku rasa masih sangat perlu buat nyari dukungan dan ilmu dari para senior, dengan bergabung di beberapa komunitas.

Karena berat buat berjalan seorang diri tanpa bantuan orang lain, gaes. Serius, deh. Nggak cuma di dunia nyata ya kita sebagai makhluk sosial, di dunia tulis menulis pun juga gitu, kecuali yang memang punya kualitas tulisan juara. Hehe.

Sama halnya dengan dunia blogging. Beruntung bisa mengenal dan bergabung di blogspedia coaching tiga ini. Aku yang minim ilmu blogging ini, jadi punya tujuan deh buat apa ngeblog.

Menambah jam terbang menulis emang bisa diasah di mana saja. Dengan cara apa saja. Tapi, tulisan ini aku tuangin sebagai bentuk rasa syukur aku, karena sudah dikasih kesempatan buat bergabung di SWP generasi ke lima ini.

Semoga setelah ini bakalan lahir karya-karya yang lain, yang semakin baik dan bisa diterima pembaca. Doain ya, bestie.
halodwyta
Halo, aku Dewi Yulia. Suka jalan-jalan, sambil review makanan dan tempat-tempat seru lainnya.

Related Posts

7 comments

  1. jadi penasaran di versi full wattpadnya... semangat berkarya mba...

    ReplyDelete
  2. Semangat menulis mba. Jam terbang akan membawa perubahan

    ReplyDelete
  3. dari dulu aku pengen nerbitin novel sendiri, tapi stuck di bab awal. Ngerjainnya kayaknya waktu kuliah zaman dulu, dan sekarang mau bikin ide baru kadang balik mikir lagi, "kayaknya cerita kayak gini terlalu receh deh konfliknya, atau kadang takut ceritaku juga sudah banyak yg sejenis dan diterbitkan"
    padahal kalau ga dicoba ga bakalan tau ya

    ReplyDelete
  4. Waah, keren mbaa 😍😍
    Congrats yaa mba, semoga semakin banyak karya-karya selanjutnya, aamiin

    ReplyDelete

Post a Comment