banner

Berkunjung ke Pantai Karang Hawu Sukabumi

Post a Comment
Berkunjung ke pantai karang hawu


Akhir pekan kemarin, akhirnya kami keluar rumah ‘agak’ jauh. Setelah beberapa lama cuma sibuk dengan drama-drama adaptasi di lingkungan baru. Terutama buat anak-anak. MasyaAllah

Yap! Akhirnya setelah sekian lama blog ini nganggur, kali ini aku mau sedikit bercerita tentang perjalanan aku ke Pantai Karang Hawu yang ada di Sukabumi.

Udah ada yang pernah ke pantai ini, teman sesudut?

Sejarah Singkat Pantai Karang Hawu Sukabumi


Pasir Coklat

Dalam bahasa Sunda, Hawu berarti tungku. Yang katanya, kalau dari atas bukit, pantai ini tu nampak seperti tungku tradisional yang dipakai buat masak. Maka dari itu dinamain pantai karang hawu.

Tapi di sumber lainnya, ada juga yang bilang kalau penamaan pantai Karang Hawu ini diambil dari legenda setempat, di mana ada seorang gadis bernama Hawu yang sembunyi di antara tebing karang saat perang antar dua kerajaan.

Akhir kisah tragis si gadis, ditemukan dan mati terbunuh di pantai itu. Jadilah nama pantainya Karang Hawu.

Pantai Karang Hawu dulunya juga pernah jadi saksi bisu para pejuang kemerdekaan Indonesia di masa lampau. Salah satu gua di sekitar pantai, jadi tempat para pejuang Indonesia bersembunyi dari kejaran Belanda.

Lokasi

Pantai Karang Hawu terletak di tepi jalan Bayan-Cisolok yang menghubungkan Sukabumi dan Banten. Tepatnya berada di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Termasuk dalam teluk Palabuhanratu.

Dari pusat Kabupaten Sukabumi, berjarak sekitar 72 km perjalanan darat. Akses menuju ke pantai Karang Hawu ini juga cukup mudah, meskipun harus melewati jalanan yang cukup terjal dan berliku-liku.

Pengalaman Berkunjung ke Pantai Karang Hawu


Penjual

Pantai Karang Hawu ini terkenal sama ciri khas tebing-tebingnya yang menjorok ke laut. Hamparan pasirnya yang berwarna putih kecoklatan cukup luas, berbaur sama karang-karang.

Pertama kali berkunjung ke sini, rasanya panas luar biasa. Hehe. Mungkin karena kami salah waktu berkunjungnya aja, sih. Pas siang bolong.

Jadilah kami hanya mampir sebentar dan melihat-lihat keindahan pantai cuma dari warung di pinggir jalan. Apalagi waktu berkunjung ke sana, deburan ombak di pantai Karang Hawu ini lagi cukup besar. Ya biasanya emang besar juga sih. Hehe.

Menurut kabar yang beredar, di pantai Karang Hawu ini juga terdapat makam ulama penyebar agama Islam, yaitu Raden Dikudratullah dan Raden Cengkal.

Lagi-lagi, tentu saja kami nggak sempat mengunjungi sampai ke sana. Masih butuh waktu lumayan panjang buat beradaptasi sama panasnya suhu di kota ini. Terlebih buat anak-anak. Jadilah main ke pantai kali ini nggak seantusias biasanya.

Oh ya, untuk akses masuk ke pantai ini masih gratis ya. Alias, nggak ada retribusi sama sekali selain bayar uang parkir. Padahal di artikel lain yang aku temuin di internet, ada tiket masuk seharga 5000 rupiah selain biaya parkir.

Fasilitas di pantai Karang Hawu ini juga lumayan lengkap. Kamar mandi (bilas), toilet, juga area parkir yang luas. Banyak pedagang yang berjualan di warung-warung pinggir jalan.

Tepat di seberang jalan, terdapat gazebo-gazebo yang sayangnya, keadaannya cukup mengenaskan. Kurang terawat.

Sebagai pengunjung yang baru pertama kali datang ke sana, aku sih sedikit menyayangkan soal kebersihannya. Padahal pemandangan laut yang langsung menghadap Samudra Hindia ini luar biasa indahnya.

Mungkin kedepannya, pemerintah, pengelola dan masyarakat sekitar juga bisa lebih berbenah lagi. Tentu saja kesadaran diri dari pengunjung buat menjaga kebersihan dan fasilitas umum di pantai ini juga penting.

Mitos yang Berkembang

Kalau ngomongin soal pantai Selatan, Palabuhanratu, pasti nggak jauh-jauh dari cerita rakyat yang sudah tersebar turun-temurun. Masyarakat sekitar mempercayai bahwa Pantai Karang Hawu menjadi salah satu tempat favorit penguasa pantai Selatan itu. Siapa lagi kalau bukan Ratu Nyi Roro Kidul.

Nah, di pantai ini juga dikenal yang namanya fenomena tujuh sumur. Sumur-sumur ini merupakan cekungan yang terbentuk secara alami di antara batuan karang.

Di dalamnya berisi air payau, campuran antara air laut dan air hujan yang menggenang.

Konon katanya, air dari ketujuh sumur itu bisa menyembuhkan beragam penyakit. Wallahu’alam. Allah lah yang Maha Menyembuhkan.

Aktivitas Seru di Pantai Karang Hawu

Berenang

Meskipun debur ombak di pantai karang hawu cukup besar, masih banyak pengunjung yang berenang dan bermain air di tepi pantai. Terutama di beberapa area yang cukup aman, atau saat air sedang surut.

Kegiatan berenang ini sebaiknya tetap harus dalam pengawasan ya. Terutama untuk anak-anak. Utamakan keselamatan!

Surfing

Untuk aktivitas surfing ini biasanya dilakukan oleh ahlinya ya, gaes ya. Tersedia juga tempat penyewaan alat-alat surfing di sekitar pantai.

Memancing

Di sekitar batu-batuan atau tebing karang, banyak pula aktivitas memancing. Biasanya, dilakukan oleh warga sekitar atau pengunjung yang memang datang buat menjalankan hobinya. Bahkan katanya ada tempat penyewaan alat-alat pancing juga di sekitaran pantai.

Piknik Keluarga

Ini paling seru, sih. Tapi waktu terbaik buat datang ke pantai ini adalah pagi atau sore hari ya, gaes. Karena kalau siang hari panas sekali.

Penutup


Landmark

Selalu ada pengalaman dan cerita tersendiri saat berkunjung ke tempat baru. Begitu juga waktu berkunjung ke Pantai Karang Hawu Sukabumi.

Dengan segala keindahan alamnya, dibumbui beberapa legenda dan mitos yang beredar, Pantai Karang Hawu tetap jadi salah satu destinasi wisata andalan yang ada di Sukabumi.

Yang mau berkunjung ke Pantai Karang Hawu, jangan lupa pakai sunscreen, sunblock dan sebagainya ya yang bisa melindungi dari sengatan sinar matahari.

Jangan lupa juga, jaga kebersihan bersama-sama. Selamat menikmati indahnya pantai Karang Hawu!
halodwyta
Halo, aku Dewi Yulia. Suka jalan-jalan, sambil review makanan dan tempat-tempat seru lainnya.

Related Posts

Post a Comment