banner

6 Etika Dasar saat Camping di Alam. Tidak Tertulis, tapi Wajib Diketahui.

Post a Comment
Etika

Gunung-gunung memanggil dan aku harus pergi.

Berkemah atau camping di alam sudah jadi salah satu kegiatan favorit di keluarga kecilku. Nggak selalu rutin, tapi ada waktu-waktu tertentu yang pasti diluangkan buat camping. Kadang di gunung, kadang di pantai, bahkan pernah juga cuma di halaman rumah.

Begitulah…

Dengan camping di alam, kami bisa menjalankan hobi dengan bonus menikmati keindahan alam ciptaan Allah, sembari bersyukur dan mempersiapkan diri lagi buat kembali bekerja esok hari.

Tapi yang namanya manusia kan hanya bisa berencana. Nggak melulu kegiatan camping di alam kami berjalan lancar dan menyenangkan.

Nggak cuma soal alam atau cuaca yang di luar prediksi saat camping, tapi suasana di tempat camping pun kadang berpengaruh, loh. Misalnya, dapat ‘tetangga’ camping yang ‘agak mengganggu’. Hehe

Ini baru kejadian beberapa waktu yang lalu, sih. Jadi masih membekas. Maklum aku tuh suka susah move-on emang. Hiyaaaah..

Jadi, gini, Gaes, buat memastikan supaya pengalaman berkemah kita nggak mengganggu keseimbangan alam dan tetangga camping, penting banget bagi kita buat mengikuti etika dasar saat camping di alam.

Coba yuk kita pelajari lagi satu persatu!

6 Etika Dasar saat Camping di Alam


1. Persiapan dan Perencanaan yang Matang

Riset

Lagi-lagi berkaitan sama yang namanya riset. Sebelum memulai petualangan camping di alam, lakukan riset tentang lokasi dan persiapkan perlengkapan dengan baik.

Termasuk di dalamnya memahami peraturan-peraturan yang ada di lokasi tujuan, memahami perkiraan kondisi cuaca, dan memastikan juga kalau peralatan yang bakal kita gunakan sudah cukup memadai.

Pastikan perlengkapan camping kamu lengkap, aman dan nyaman. Pastikan juga kamu tahu cara mendirikan tenda dengan benar. Jangan lupa, persiapkan juga perlengkapan yang bisa membantumu dalam keadaan darurat. Misal, kotak P3K, kotak keselamatan yang isinya kompas, pisau, peluit dan lain sebagainya.

2. Pilih Lokasi yang Aman

Lokasi

Maksudnya di sini, pilih lokasi yang aman saat mendirikan tenda ya gaes ya. Jangan dirikan tenda di jalur pendakian, jalur pejalan, di dalam pos-pos atau gazebo, apalagi di jalur lalu-lintas hewan.

Hindari juga mendirikan tenda di bawah pohon besar. Ini buat menghindari pohon tumbang atau ranting patah dan menimpa tenda. Jangan dirikan tenda terlalu dekat dengan aliran sungai, buat menghindari risiko banjir dan hewan-hewan liar yang turun buat minum.

Lebih baik dirikan tenda di tempat yang datar, dengan posisi vegetasi nggak terlalu rapat. Jangan pilih tempat yang lembab. Karena bisa jadi itu sarang hewan-hewan melata.

3. Perhatikan Jarak Antar Tetangga

Jaga Jarak

Camping di alam juga harus memperhatikan ini loh, gaes. Jaga jarak pendirian tenda sama tenda tetangga, ya. Jangan sampai terlalu dekat bahkan menutup akses keluar-masuk tetangga camping-mu.

Tolonglah bersosialisasi yang baik, tapi jangan juga terlalu kepo. Hindari ngobrol dan beraktivitas terlalu ramai. Apalagi sambil nyalain musik pakai speaker dengan volume maksimal. Astaga.

Yuk bisa yuk, sama-sama belajar menghormati. Supaya tujuan awal kita buat camping sama-sama bisa tercapai. Biarlah alam tetap murni dengan nyanyian khas-nya.

4. Sampahmu, Tanggung Jawabmu!

Sampah

Katanya, jangan tinggalkan apapun di alam selain jejak kakimu. Tapi sudah bukan rahasia umum juga kalau di alam pun masih banyak banget yang meninggalkan sampah sisa campingnya begitu aja.

Sampah-sampah pribadi saat camping di alam harusnya sudah jadi tanggung jawab pribadi atau rombongannya juga. Walaupun aturan-aturan soal sampah ini di beberapa gunung sudah sangat ketat, tapi tetap aja ada segelintir orang yang masih menganggap remeh.

Sebenarnya ini cuma soal kesadaran dan kemauan, sih. Karena urusan sampah ini emang etika dasar banget. Masa iya harus dikasih paham lagi?

5. Jangan Asal Menyalakan Api Unggun

Api Unggun

Kalau kata orang-orang, nggak lengkap camping di alam tanpa bikin api unggun. Tapi sebenarnya itu rada keliru sih kalau menurut aku. Menyalakan api unggun nggak boleh sembarangan di alam.

Apalagi di hutan yang vegetasinya rapat, saat cuaca berangin dan musim kemarau. Ini buat menghindari terjadinya kebakaran, gaes. Sangat berbahaya!

Ada beberapa gunung yang juga melarang keras soal ini. Jadi, harap diperhatikan lagi.

Walaupun di beberapa lokasi camping lainnya diperbolehkan menyalakan api unggun, tapi kita juga harus tetap waspada dan bertanggung jawab ya, gaes, ya.

Jangan gunakan bensin atau cairan lain yang mudah terbakar buat menyalakan apinya. Pastikan tempatnya berjarak dari tenda dan benda-benda lain yang mudah terbakar.

6. Kondisikan Anak-anak

Kondisikan

Kalau yang ini, khusus buat para pelaku camping di alam bareng anak-anak. Yaitu saya! Hehe

Jujur, ini tantangan cukup berat. Apalagi bawa balita yang tiap hari hobinya masih rebutan sana-sini, berantem dan bermain nggak peduli tempatnya. Susah ditebak.

Gimana kalau tantrum dan mengganggu tetangga camping saat jam istirahat? Gimana kalau anak lari-larian dan merusak peralatan orang lain? Misalnya…

Tapi sebelum memutuskan buat camping di alam bersama anak-anak, orangtua harus paham banget dan bersiap gimana cara menghadapi hal-hal tak terduga dari para bocil itu.

Jangan berlindung dengan kalimat ‘namanya juga anak-anak, harap dimaklumi, ya’.

Jangan!

Tapi di sounding anaknya buat bersikap baik saat camping di alam. Kasih pengertian mana yang boleh dan nggak boleh dilakukan saat di luar. InsyaAllah anak-anak juga bakalan paham.

Penutup

Poin-poin di atas emang nggak semuanya tertulis dengan baku. Tapi merupakan hal yang dasar banget buat diketahui sebelum memulai kegiatan camping di alam.

Demi bisa menjaga kelestarian hobi, eh, kelestarian alam buat generasi kita selanjutnya, ayo sama-sama kita bangun kesadaran diri dalam menerapkan etika-etika dasar di atas.

Alam adalah milik kita bersama. Siapa aja bebas menikmatinya. Tapi tetap ada etikanya. Kita harus pandai-pandai membawa diri supaya nggak merugikan atau mengganggu orang lain. Apalagi sampai merusak keasrian alam dan makhluk hidup di dalamnya.

Janji, ya, sebelum camping di alam, kamu harus paham dulu etika-etika dasarnya!
halodwyta
Halo, aku Dewi Yulia. Suka jalan-jalan, sambil review makanan dan tempat-tempat seru lainnya.

Related Posts

Post a Comment